Home » , » SAJAK-SAJAK “ORANG KALAH” (Bagian Kedua)

SAJAK-SAJAK “ORANG KALAH” (Bagian Kedua)

Written By Madani on Selasa, 15 Juli 2014 | 08.27

(ketika tak juga dimengerti)


6.

yang banyak mengerti
disalahpahami
dianggap tidak peka
dinilai memihak sana

siapa yang mengajar fanatik?
apa tak paham kotor politik?
jangan bawa-bawa agama
kata Tuhan, agama itu karunia

tak hanya bagi manusia
melainkan rahmat untuk jagat raya
jangan salah menggunakan ayat
sebelum memahami ilmu alat

ada hukum di atas hukum
ada cahaya di atas cahaya
jangan jadi orang membabibuta
lebih baik mari tersenyum.

*14072014.19:55.-


7.

belahan lahan saja
menampakkan ilmu
jangan bicara
hanya ilmu batu

jangan-jangan kepalamu
memang sekeras batu
tapa tak hanya mengasah hati
bandel juga akan teremas lagi

ketika nafas bergerak ke dada
ada rasa hangat melanda
betapa banyak cara
Tuhan mengajar manusia

cara Tuhan tecermin
dalam asma-Nya
tak usah bertanya
asma' al-husna. amin.

(ayat Tuhan tak hanya tertulis
juga terbentang dan tidak "kalis"
semuanya jelas, "kasat mata"
apakah masih mau diam saja?)

*15072014.07:09.-


8.

tengah hari
mandi
suntikkan semangat
agar tetap giat

meski sudah uzur
tak biarkan diri menganggur
tetap bertekun
menenggak segala racun

agar mampu menjaga
supaya pena tak berkarat
seraya membersihkan jelaga
juga mencuci getir karena melarat

tidak juga hibur diri
dengan penyataan kosong
mesti kaki terluka jutaan duri
tetap memiliki selaksa daya dorong.

(turun ke jurang naik ke gunung
mencari riang dalam termenung!)

*15072014.12:33.-


9.

apa lagi yang harus digelisahkan
sebentar lagi mati dan dikuburkan
hanya ingin membuat sekadar warisan
agar cucu-cicit tak mengulang kesalahan

salah itu sakit
keliru itu pahit
dihujat itu "nylekit"
ayo, lekas dicukit

padahal, salah itu beralasan
keliru itu proses
siapa yang mau dengar alasan
siapa yang mau mengakui ekses

diajar harus begini
dididik wajib begitu
akhirnya tak berani
menjelajah waktu.

(aku ada, jadi aku berontak
bila tiada, aku tergeletak!
berjuang saja, sampai mati
mengasah jiwa, memperkukuh nurani!)

*15072014.15:34.-


10.

tak bisa hanya menunggu
gerakkan tangan, meramu
mungkin hanya mangga
dicampur cincau dan santan biasa

itu akan menjadi istimewa
bila memasaknya dengan cinta
tajam pisau menghilangkan galau
tak lagi menggigau, apalagi pikiran kacau

lada memang pedas
melatih lidah jadi tangkas
santan lembut gurih
melambangkan welas asih

tapi, sungguh, tak terbiasa
bicara yang baik-baik saja
berjuang itu penuh kerikil
pastilah "keri nang sikil".

(harus tangkas melawan gelap
agar hidup tak tergagap-gagap!)

*SJL.15072014.15:58.-



**Gunung Batur
Share this article :

Posting Komentar

Translate

Selamat Datang di Sanggar Jangka Langit

JANGKA LANGIT

Pengikut

Popular post

 
Support : Creating Website | Jangka-Langit | Martin
Copyright © 2013. JANGKA LANGIT - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Jangka-Langit
Proudly powered by Jangka-Langit