(ketika terbungkam oleh dendam)
11.
hawa damai
mengambang
dengan tenang
memetik dawai
menggetarkan jiwa
menghaous lara
menyibak gelap
meramaikan senyap
semuanya itu
karena senyummu
manis bak madu
mengundang rindu.
(selamat pagi
Tuhan berkati!)
*20032014.07:23.-
12.
pagi-pagi
cari segar
inspirasi
agar tegar
bergerak
melawan arus
bertindak
agar tak terberangus
bila hati
tak tentukan surga
perlu ngaji
'tuk akrabi neraka?
entahlah
kita titah
tak maha kuasa
tentukan segalanya!
*21032014.09:29.-
13.
madu pahit
entah menjerit
begitu terhimpit
kian terjepit
di dalam ada
bisa berada
masih bertanya
ke mana saja?
hadir
dalam kuatir
terpelintir
"ndlilir"
kesinambungan
berkelanjutan
menjaga derap
menikmati senyap.
(tangan dirangkap
nikmat ditangkap!)
*24032014.18:21.-
14.
tak akan bisa
dimengerti
ini dunia berbeda
bangkitkan mati
apa hidup itu
begitu mudah?
tidak begitu
sangat susah!
kamu pikir
aku tak tersenyum?
aku tidak kikir
aku tetap tersenyum
cuma, pahamlah
untuk mengatasi masalah
kita harus paham masalah
"ora mung asal njeplak baelah!"
*26032014.19:06.-
15.
sejumput sempurna
meraih makna
sabar berguna
buat karya paripurna
cepat tapi ada yang terlewat
mungkin lebih pantas dilalui
kesabaran memahami lambat
menjunjung nilai menuju hakiki
tapak demi tapak
jelas tertera jejak
ayo, marilah becermat
agar pikiran lebih sehat.
(bila terpaksa menggila
itu memang sudah pola!)
*JalaArt30032014.13:32.-
SAJAK-SAJAK “PERMOHONAN” (Bagian Ketiga)
Written By Redaksi on Senin, 31 Maret 2014 | 21.30
Label:
puisi
Posting Komentar