(Ketika tak dianggap)
1.
khusyuk malam
di bawah pohon mempelam
kejatuhan sebiji
pusing sekali
hidup bukan kebetulan
ada yang menulis lakonnya
tak mungkin hanya kepasrahan
kita harus memperjuangkannya
aku masih seperti dulu
seperti loyo, jelek, dan bau
meski rambut belum botak
tetap hidup karena berontak
rambutku telah memutih
tidaklah seperti hatiku
curiga masih memalu-malu
sampai dendamku pulih.
*13072014.01:05.-
2.
berada di sini lain
betapa terasingkan
di tengah ketakberdayaan
bertahan, apakah mungkin?
betapa pun lemah
tangan harus "krembyah"
katanya manusia dicoba
sesuai dengan mampunya
di situlah, letak sabar
jadi, bertahan, jangan bubar
di situ juga, letak tabah
meski dianggap sampah
apakah zaman telah berubah?
apakah aturan telah "bubrah"?
apakah tak mungkin "hijrah"?
agar semuanya menjadi berkah?
("anjrah" itu semerbak meliputi
tidak sekadar menyurut-pasangkan hati!)
*13072014.11:26.-
3.
di sisi itu
tak hanya sunyi
juga ada derap
penuh gegap
tak ada yang peduli
tak perlu mengasihani diri
berjuang saja
bergerak saja
jangan mengemis
jangan menepis
terima saja
apa adanya
sehat sakit suka duka
hanya variasi hidup belaka!
(harga dirimu
terletak pada ikhtiarmu
mempertahankan itu
kadang tak menyumbat laparmu!)
*14072014.01:17.-
4.
kapan selesai?
selalu ramai!
tidak penting
bergunjing
ada ancaman
di balik penasaran
lebih baik berbuat
tanpa mengikat
langit terban
bumi retak
cangkul diayunkan
biji diserak
jelas berguna
bagi manusia
bagi fauna
bagi flora.
(tak apa tanah sejengkal
mengguncang pikir
mengundang akal
yang penting tak kuatir!)
*14072014.01:47.-
5.
sepatu baru
jins baru
kurang pas ya?
gunting saja!
menutup sepi
menggantung sunyi
menyulut api
mempertahankan diri
tak peduli apa kata orang
yang penting diri tetap girang
terlalu banyak tekanan
dihadapi, tak dilupakan
ketika gawang menganga
langsung pelintirkan bola
tidak perlu tenggang rasa
kesempatan tak ada dua.
*SJL.14072014.02:12.-
1.
khusyuk malam
di bawah pohon mempelam
kejatuhan sebiji
pusing sekali
hidup bukan kebetulan
ada yang menulis lakonnya
tak mungkin hanya kepasrahan
kita harus memperjuangkannya
aku masih seperti dulu
seperti loyo, jelek, dan bau
meski rambut belum botak
tetap hidup karena berontak
rambutku telah memutih
tidaklah seperti hatiku
curiga masih memalu-malu
sampai dendamku pulih.
*13072014.01:05.-
2.
berada di sini lain
betapa terasingkan
di tengah ketakberdayaan
bertahan, apakah mungkin?
betapa pun lemah
tangan harus "krembyah"
katanya manusia dicoba
sesuai dengan mampunya
di situlah, letak sabar
jadi, bertahan, jangan bubar
di situ juga, letak tabah
meski dianggap sampah
apakah zaman telah berubah?
apakah aturan telah "bubrah"?
apakah tak mungkin "hijrah"?
agar semuanya menjadi berkah?
("anjrah" itu semerbak meliputi
tidak sekadar menyurut-pasangkan hati!)
*13072014.11:26.-
3.
di sisi itu
tak hanya sunyi
juga ada derap
penuh gegap
tak ada yang peduli
tak perlu mengasihani diri
berjuang saja
bergerak saja
jangan mengemis
jangan menepis
terima saja
apa adanya
sehat sakit suka duka
hanya variasi hidup belaka!
(harga dirimu
terletak pada ikhtiarmu
mempertahankan itu
kadang tak menyumbat laparmu!)
*14072014.01:17.-
4.
kapan selesai?
selalu ramai!
tidak penting
bergunjing
ada ancaman
di balik penasaran
lebih baik berbuat
tanpa mengikat
langit terban
bumi retak
cangkul diayunkan
biji diserak
jelas berguna
bagi manusia
bagi fauna
bagi flora.
(tak apa tanah sejengkal
mengguncang pikir
mengundang akal
yang penting tak kuatir!)
*14072014.01:47.-
5.
sepatu baru
jins baru
kurang pas ya?
gunting saja!
menutup sepi
menggantung sunyi
menyulut api
mempertahankan diri
tak peduli apa kata orang
yang penting diri tetap girang
terlalu banyak tekanan
dihadapi, tak dilupakan
ketika gawang menganga
langsung pelintirkan bola
tidak perlu tenggang rasa
kesempatan tak ada dua.
*SJL.14072014.02:12.-
Posting Komentar