Oleh: Martin Marthawienata
1.
jelang sore angin bertiup sepoi
di meja pisang goreng dan kopi
menghadap cermin memerah pipi
memotong poni bertebaran... amboi
andaikan hidup begitu sempurna
ingin apa-apa tinggal bilang saja
tetapi hidup tidaklah sempurna
hanya bayangan kabur cermin belaka
di pantai, ombak datang memecah
untuk ke pantai, harus bersusah payah
menabung lembar demi lembar ribuan
itulah kenyataan realitas kehidupan.
*17092012.15:57.
2.
menunggu surya tenggelam
menatap bayangan mengelam?
andaikan hidup begitu sempurna
menyapa manis sang kelana
senantiasa ada yang baru
bagi yang akan berlalu
cuma tinggal tertanya diri
apakah mau coba mengerti
gembira atau gundah sama saja
itu hanya warna perasaan belaka
ada karunia di dalam susah
gembira sudah pasti anugerah.
*17092012.16:47.
3.
pedang itu apakah masih berguna?
sembunyikan, anggap saja tak ada
gantilah dengan seulas senyum
meski tak mesti berbuah ranum
di dalam debur ombak
ada kesejatian gerak
ketika jantung berdetak
harus seirama dengan otak
mimpimu sadarmu semua satu
berdamailah dengan waktu
agar tak lagi merugi
meski laga tak jadi.
*17092012.18:37.
4.
sore yang bikin iri
segelas teh hangat
pisang yang ditaburi
butir kristal coklat
angin bertiup segar
menerpa wajah bundar
memporak poranda poni
semakin bikin iri
tak ada tepuk tangan
hanya goyangan mangga ranum
tak ada gelak tawa berlebihan
hanya seulas senyum.
*05102012.17:55.
5.
masih vanilla latté
ingatan mengembara jauh
ketika kapal layar buang sauh
di kolam mekarlah teraté
seorang bocah dimasukkan
Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat
terpaksa disunat
sementara aku jauh di seberang lautan
gagah berdinas sebagai duta bangsa
pamer teknologi bahari di tingkat dunia
festival pertama gamelan Jawa
dalam bayangan musim gugur belahan utara
hati terasa teriris
bayangkan si bocah menangis
aku tak bisa melap air matanya
terima kasih kepada yang mengurusnya.
Jala Art, Danita Bekasi Jaya Indah*06032013.05:40.
jelang sore angin bertiup sepoi
di meja pisang goreng dan kopi
menghadap cermin memerah pipi
memotong poni bertebaran... amboi
andaikan hidup begitu sempurna
ingin apa-apa tinggal bilang saja
tetapi hidup tidaklah sempurna
hanya bayangan kabur cermin belaka
di pantai, ombak datang memecah
untuk ke pantai, harus bersusah payah
menabung lembar demi lembar ribuan
itulah kenyataan realitas kehidupan.
*17092012.15:57.
2.
menunggu surya tenggelam
menatap bayangan mengelam?
andaikan hidup begitu sempurna
menyapa manis sang kelana
senantiasa ada yang baru
bagi yang akan berlalu
cuma tinggal tertanya diri
apakah mau coba mengerti
gembira atau gundah sama saja
itu hanya warna perasaan belaka
ada karunia di dalam susah
gembira sudah pasti anugerah.
*17092012.16:47.
3.
pedang itu apakah masih berguna?
sembunyikan, anggap saja tak ada
gantilah dengan seulas senyum
meski tak mesti berbuah ranum
di dalam debur ombak
ada kesejatian gerak
ketika jantung berdetak
harus seirama dengan otak
mimpimu sadarmu semua satu
berdamailah dengan waktu
agar tak lagi merugi
meski laga tak jadi.
*17092012.18:37.
4.
sore yang bikin iri
segelas teh hangat
pisang yang ditaburi
butir kristal coklat
angin bertiup segar
menerpa wajah bundar
memporak poranda poni
semakin bikin iri
tak ada tepuk tangan
hanya goyangan mangga ranum
tak ada gelak tawa berlebihan
hanya seulas senyum.
*05102012.17:55.
5.
masih vanilla latté
ingatan mengembara jauh
ketika kapal layar buang sauh
di kolam mekarlah teraté
seorang bocah dimasukkan
Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat
terpaksa disunat
sementara aku jauh di seberang lautan
gagah berdinas sebagai duta bangsa
pamer teknologi bahari di tingkat dunia
festival pertama gamelan Jawa
dalam bayangan musim gugur belahan utara
hati terasa teriris
bayangkan si bocah menangis
aku tak bisa melap air matanya
terima kasih kepada yang mengurusnya.
Jala Art, Danita Bekasi Jaya Indah*06032013.05:40.
Posting Komentar