Home » » SAJAK-SAJAK “GEMBIRA SAHAJA” (Bagian Pertama)

SAJAK-SAJAK “GEMBIRA SAHAJA” (Bagian Pertama)

Written By Madani on Rabu, 16 April 2014 | 06.01


(ketika terjebak permainan gelombang)


1.

ayo, lupakan semua
gembira saja
nikmati terik surya
hirup keluasan angkasa

akan lahir fitrah baru
bersemi, sehangat beludru
tak perlu terburu-buru
juga tak perlu berburu

semuanya
kata Si Jeleka
akan indah belaka
pada waktunya

betul begitu
kan Jeleka?
penantian itu
semoga tidak sia-sia.

*11042014.08:36.-


2.

entah apa yang terjadi
bila semuanya terbuka nanti
sekarang, mari kita gembira saja
menikmati hidup apa adanya

belajar menjadi kuat
pada putri malu yang liat
melatih sayap bersitahan
bak camar mengitari lautan

juga melihat sang bangau
agar regenerasi tidak kacau
kita ini sudah tergolong tua
pelan tapi pasti akan meniada

"gelombang air Tiangkang"
yang depan didorong maju
oleh yang berada di belakang
bila tak kuat harus minggir tentu

akan tetapi, selagi bisa
ayo, gerakkan tangan dan jiwa
untuk dengan keras berusaha
mengatasi segala, apa saja!

(bila kita lapar, orang mencibir
bila tidak ikhtiar, perut kita melintir!)

*15042014.09:12.-


3.

apakah orang masih bisa
membedakan kasih dari cinta?
ketika kamu gunakan kata
kasih, orang anggap itu cinta!

jadi, sebenarnya kamu
dan mereka, tak bertemu
hakikatnya hanya salah mengerti
yang bisa mengakibatkan sakit hati

dengan kata lain, apa kamu tahu
betapa berbahaya permainanmu itu?
kamu hanya mengajak gembira
tetapi mereka duga itu cinta

di dalam cinta, ada cemburu
di dalam kasih, tak ada itu
mengasihi sesama itu maumu
bukan orang per orang tentu!

(entah betapa kamu bikin cemas
betapa ketakut ceriamu terampas!)

*15042014.17:23.-


4.

ambisi akan kekuasaan
membuat lupa perhitungan
itu sungguh pilihan tak bijak
hanya bukti tergesa-gesa gerak

sungguh, entah siapa
memanfaatkan siapa
sebentar lagi segera terbuka
akan ada pihak yang melongo saja

permainan pada tingkat tinggi
bagai ular, licin sekali
itu bahaya dukungan rakyat
membuat pikiran jadi tak sehat

jadi, lupakan segala kiprah politik
mari kembali ke penggembalaan itik
tiga puluh dari seratus bertelur
usaha kita sudah pasti takkan mundur.

(dalam bisnis, kata orang, banyak kejutan
tetapi, bukannya tidak bisa diperhitungkan!)

*15042014.17:37.-


5.

hanya bisa bungkam
minum teh hangat
menempelkan pantat
pada titik tentram

hanya sampai
di situ kiranya
benar-benar tiada
upaya bunuh ramai

hilanglah selera
berhenti saja
duduk manis
menyeka tangis

konsepnya beda
tujuannya tak sama
apa mau dikata
itulah soalnya.

*Danita16042014.04:48.-
Share this article :

Posting Komentar

Translate

Selamat Datang di Sanggar Jangka Langit

JANGKA LANGIT

Pengikut

Popular post

 
Support : Creating Website | Jangka-Langit | Martin
Copyright © 2013. JANGKA LANGIT - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Jangka-Langit
Proudly powered by Jangka-Langit