(ketika terjebak permainan gelombang)
1.
ayo, lupakan semua
gembira saja
nikmati terik surya
hirup keluasan angkasa
akan lahir fitrah baru
bersemi, sehangat beludru
tak perlu terburu-buru
juga tak perlu berburu
semuanya
kata Si Jeleka
akan indah belaka
pada waktunya
betul begitu
kan Jeleka?
penantian itu
semoga tidak sia-sia.
*11042014.08:36.-
2.
entah apa yang terjadi
bila semuanya terbuka nanti
sekarang, mari kita gembira saja
menikmati hidup apa adanya
belajar menjadi kuat
pada putri malu yang liat
melatih sayap bersitahan
bak camar mengitari lautan
juga melihat sang bangau
agar regenerasi tidak kacau
kita ini sudah tergolong tua
pelan tapi pasti akan meniada
"gelombang air Tiangkang"
yang depan didorong maju
oleh yang berada di belakang
bila tak kuat harus minggir tentu
akan tetapi, selagi bisa
ayo, gerakkan tangan dan jiwa
untuk dengan keras berusaha
mengatasi segala, apa saja!
(bila kita lapar, orang mencibir
bila tidak ikhtiar, perut kita melintir!)
*15042014.09:12.-
3.
apakah orang masih bisa
membedakan kasih dari cinta?
ketika kamu gunakan kata
kasih, orang anggap itu cinta!
jadi, sebenarnya kamu
dan mereka, tak bertemu
hakikatnya hanya salah mengerti
yang bisa mengakibatkan sakit hati
dengan kata lain, apa kamu tahu
betapa berbahaya permainanmu itu?
kamu hanya mengajak gembira
tetapi mereka duga itu cinta
di dalam cinta, ada cemburu
di dalam kasih, tak ada itu
mengasihi sesama itu maumu
bukan orang per orang tentu!
(entah betapa kamu bikin cemas
betapa ketakut ceriamu terampas!)
*15042014.17:23.-
4.
ambisi akan kekuasaan
membuat lupa perhitungan
itu sungguh pilihan tak bijak
hanya bukti tergesa-gesa gerak
sungguh, entah siapa
memanfaatkan siapa
sebentar lagi segera terbuka
akan ada pihak yang melongo saja
permainan pada tingkat tinggi
bagai ular, licin sekali
itu bahaya dukungan rakyat
membuat pikiran jadi tak sehat
jadi, lupakan segala kiprah politik
mari kembali ke penggembalaan itik
tiga puluh dari seratus bertelur
usaha kita sudah pasti takkan mundur.
(dalam bisnis, kata orang, banyak kejutan
tetapi, bukannya tidak bisa diperhitungkan!)
*15042014.17:37.-
5.
hanya bisa bungkam
minum teh hangat
menempelkan pantat
pada titik tentram
hanya sampai
di situ kiranya
benar-benar tiada
upaya bunuh ramai
hilanglah selera
berhenti saja
duduk manis
menyeka tangis
konsepnya beda
tujuannya tak sama
apa mau dikata
itulah soalnya.
*Danita16042014.04:48.-
Posting Komentar