Home » » SAJAK-SAJAK “MAWAS DIRI” (Bagian Ketiga)

SAJAK-SAJAK “MAWAS DIRI” (Bagian Ketiga)

Written By Madani on Sabtu, 03 Mei 2014 | 06.14

(ketika diri begitu kesepian)



11.

hidup tak sendirian
sering begitu kesepian
umum membuat ketentuan
yang memaksakan keseragaman

yang tidak sepakat
seolah-olah laknat
yang tidak terpikat
dianggap pengkhianat

banyak jalan ke Roma
hanya ucapan semata
yang pilih jalan lain
hidupnya dipilin-pilin

jadi, berhenti bicara
kehendak bebas ada
hanya untuk yang setia
yang tidak... disalah-salahkan saja.

(jadi, dianggap apa aku
bila tentukan sendiri jalanku?
terserah mau bilang apa
telah terjadi semua!)

*28042014.15:19.-


12.

segelas kopi
menarik sukma
agar berpikir tak basi
banyak fitnahnya

ketimbang benarnya
itulah dunia kita
sekarang
seperti dipanggang

jauh dari
bhinneka tunggal ika
yang tersisa
tinggal dengki dan iri

begini cara
membangun bangsa
mau jadi apa
kelak nantinya?

*30042014.08:02.-


13.

betapa berbahaya
itu dahaga
bila salah konsepnya
berdamai pun tak bisa

repotnya
aku termasuk jenisnya
mungkin kamu juga
tenang, untukmu, aku ada

betapa pengalaman kita
dengan manis menutupinya
tetapi tidak terhadap sesama kita
bagi kita, tangis itu pelepasannya

buat apa ditahan-tahan
ketika sedang sendirian
atau di dalam puisi catatan harian
saat kita apa adanya sepanjang zaman.

(betapa anehnya kelaziman
menjauhkan kita dari keterbukaan
yang namanya "dora sembada"
tetaplah kebohongan juga!)

*30042014.15:53.-


14.

dilihat dari jam lahir
aku harus diruwat
cuma, "larange ra mekakat"
tidak perlu kuatir

jangan juga berdo'a
untukku murah rezeki
murah itu sedikit juga
yang penting sehat batini

gila sedikit tak apa
sekarang sudah zamannya
yang paling penting, Saudara
jangan berdo'a panjang umurnya

"sekali berarti
sudah itu... mati!"
kata Chairil Anwar
itulah yang benar.

(mari, tertawa saja
lupakan semuanya
minum sampai mabuk
saat matahari tenggelam di ufuk!)

*01052014.07:45.-


15.

bubur merah... tak ada
juga nasi urap di atas "samir"-nya
bahkan sepotong lilin saja...
telah berlalu tanpa apa-apa

begitulah
tak perlu jadi masalah
lupakan
biar berlalu tanpa kesan

biarkan semua gagal
jangan sampai jadi soal
ini tidak penting
apalagi sampai genting.

(di dalam hati
aku sembunyi
siapa aku ini
hanya calon orang mati!)

*SSMawasDiri15.TelukAngsan01052014.18:05.-

Share this article :

Posting Komentar

Translate

Selamat Datang di Sanggar Jangka Langit

JANGKA LANGIT

Pengikut

Popular post

 
Support : Creating Website | Jangka-Langit | Martin
Copyright © 2013. JANGKA LANGIT - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Jangka-Langit
Proudly powered by Jangka-Langit