(ketika kian letih)
11.
letih
terpanggang matahari
pedih perih
kaki meniti hari
andaikan kamu ada
sekadar membaca tanda
dua kosong dua tiga
akankah terlewati sempurna?
kita tak tahu
bagaimana masa depan berlalu
kita hanya menebak-nebak
sebelum terkena kanker otak
masalah saja dijual
apa lagi diri... diobral
semua sudah di luar nalar
apakah masih akan terkejar?
*04062014.13:43.-
12.
masih letih
tapi terbangun
masih sedih
tapi ingin ada yang di..."sun"
apa tua renta
masih layak
punya cinta?
mari terbahak
apa orang miskin
masih layak dibatin?
mampu apa ia?
bisa apa ia?
apa bisa
hidup tanpa boga?
apa bisa
hidup hanya dengan cinta?
(apa cintamu
sedalam itu
rela kelaparan
tanpa asupan?)
*05062014.00:09.-
13.
siapa aku
siapa kamu
takdirku
nasibmu
memaksa kita
menaklukkan duka
tentang aku
hanyalah kutu
terselip di antara buku
menimbang-nimbang mutu
memaksa aku
menjadi hantu
aku mengada
tidak perlu ada
dalam persembunyian
memperhalus pemahaman
tersedak sunyata
terhindar dari buta!
*05062014.08:19.-
14.
malam beriak
ada rasa muak
bicara memang enak
menjalaninya "mberantak"
ayo, jenguk diri
mawas diri
bersendiri
apa terasa tertusuk duri?
kita ini apa?
apa masih manusia?
sebenarnya kritis itu
beda dari ceriwis tentu
terlalu curiga
rasa tak terjaga
harus tahu kapan
juga... "empan".
("kabèh samubarangé
ånå empan lan papané".)
*06062014.02:23.-
15.
aku manusia biasa
yang pernah jatuh bahkan
tapi bangun lagi, menatap ke depan
agar tak hidup nelangsa
aku diajari bertapa
bukan untuk melihat masa depan
agar selalu menunduk, tak jumawa
bagiku, padi itu sumber kehidupan
aku diajari curiga
hanya untuk belajar dengan ketat
apa itu makna hakikat
bukan untuk bergagah-gagah belaka
manusia dikhasi pikirannya
bila tak berpikir, ia tak ada
rasa hanyalah penjaga keseimbangan
pikiran untuk melahirkan terobosan!
(bila tak sampai, tak usah mengerti
bikin ramai, lebih baik berdiam diri!)
*TelukAngsan06062014.17:19.-
11.
letih
terpanggang matahari
pedih perih
kaki meniti hari
andaikan kamu ada
sekadar membaca tanda
dua kosong dua tiga
akankah terlewati sempurna?
kita tak tahu
bagaimana masa depan berlalu
kita hanya menebak-nebak
sebelum terkena kanker otak
masalah saja dijual
apa lagi diri... diobral
semua sudah di luar nalar
apakah masih akan terkejar?
*04062014.13:43.-
12.
masih letih
tapi terbangun
masih sedih
tapi ingin ada yang di..."sun"
apa tua renta
masih layak
punya cinta?
mari terbahak
apa orang miskin
masih layak dibatin?
mampu apa ia?
bisa apa ia?
apa bisa
hidup tanpa boga?
apa bisa
hidup hanya dengan cinta?
(apa cintamu
sedalam itu
rela kelaparan
tanpa asupan?)
*05062014.00:09.-
13.
siapa aku
siapa kamu
takdirku
nasibmu
memaksa kita
menaklukkan duka
tentang aku
hanyalah kutu
terselip di antara buku
menimbang-nimbang mutu
memaksa aku
menjadi hantu
aku mengada
tidak perlu ada
dalam persembunyian
memperhalus pemahaman
tersedak sunyata
terhindar dari buta!
*05062014.08:19.-
14.
malam beriak
ada rasa muak
bicara memang enak
menjalaninya "mberantak"
ayo, jenguk diri
mawas diri
bersendiri
apa terasa tertusuk duri?
kita ini apa?
apa masih manusia?
sebenarnya kritis itu
beda dari ceriwis tentu
terlalu curiga
rasa tak terjaga
harus tahu kapan
juga... "empan".
("kabèh samubarangé
ånå empan lan papané".)
*06062014.02:23.-
15.
aku manusia biasa
yang pernah jatuh bahkan
tapi bangun lagi, menatap ke depan
agar tak hidup nelangsa
aku diajari bertapa
bukan untuk melihat masa depan
agar selalu menunduk, tak jumawa
bagiku, padi itu sumber kehidupan
aku diajari curiga
hanya untuk belajar dengan ketat
apa itu makna hakikat
bukan untuk bergagah-gagah belaka
manusia dikhasi pikirannya
bila tak berpikir, ia tak ada
rasa hanyalah penjaga keseimbangan
pikiran untuk melahirkan terobosan!
(bila tak sampai, tak usah mengerti
bikin ramai, lebih baik berdiam diri!)
*TelukAngsan06062014.17:19.-
Posting Komentar