(ketika sakit menimpa)
16.
hanya "kemresek" pendingin
jari tangan tanpa aksara
kian terlibat sunyata
pikiran hilang ingin
benar-benar kosong
apa akan menjadi gosong?
apa mau dikata
diri telah lelah
tak bisa lagi memakna
hanya tambah gelisah
inikah tanda
kemampuan terbatas
biarkan saja
tokh mata kian awas
ada yang mendapat
ada yang didapat
tanpa harus mencari
siapa yang memberi.
*08062014.01:59-02:28.-
17.
sekali nonpartisan
tetap nonpartisan
itulah sikapnya
itulah takdirnya
dari dulu
waktu bayi di Blora
selalu begitu
jelas tertera
pilihan selalu ada
itu rahasia
melihat yang berlaga
saling mencela
apakah itu dewasa
mau dibawa ke mana
ini negara dan bangsa
menuju porak poranda?
(harapannya
cepat lepas landas
ekonomi tetap di jalannya
meski politik memanas!)
*08062014.07:05.-
18.
kenangan
terbangkitkan
sang nelayan
dalam kegelisahan
mencari kerang
tak lagi laku
jadi gamang
bertopang dagu
apa harus selalu
menangkap bandeng
jadi "wong gendheng"?
tidaklah begitu
seharusnya seimbang
antara gelap dan terang
betapa indah melihat kakekku
tersenyum cerah mengisap cerutu.
(meski hanya nelayan
hidup berkecukupan!
selama berbahagia di tempatmu
lupakan saja perjuangan berat cucumu!)
*i08062014.07:18.-
19.
pikiran kacau
untung, mulut tidak meracau
diterima saja?
karena memang sudah renta?
mungkin terlalu letih
mungkin karena hati pedih
ada yang gagal diperjuangkan
ada yang hanya bisa diangan-angankan
berusaha tetap bahagia
tetapi itu hanya pura-pura
tak pernah sekata seia
terlalu banyak mengalah jua
ada beban
yang tak tertahankan
tak bisa dilupakan
karena neraka diancamkan.
(haruskah berpaling
agar diri jadi puing
atau bunuh diri saja
mengakhiri semuanya?)
*Margatani09062014.11:35.-
20.
malam ini
aku mencapai
cahaya biru
apakah ini
cermin capai
tak peduli tentu
bagi orang renta
hidup ikhlas saja
bila ikatan
sudah menjadi beban
sebaiknya bebaskan diri
mencari jalan sendiri
aturan dibuat
untuk bikin tentram
bukan untuk mencengkeram
itu pikiran sehat
entah bila sudah gila
dan mabuk taat belaka.
*TelukAngsan10062014.23:29.-
16.
hanya "kemresek" pendingin
jari tangan tanpa aksara
kian terlibat sunyata
pikiran hilang ingin
benar-benar kosong
apa akan menjadi gosong?
apa mau dikata
diri telah lelah
tak bisa lagi memakna
hanya tambah gelisah
inikah tanda
kemampuan terbatas
biarkan saja
tokh mata kian awas
ada yang mendapat
ada yang didapat
tanpa harus mencari
siapa yang memberi.
*08062014.01:59-02:28.-
17.
sekali nonpartisan
tetap nonpartisan
itulah sikapnya
itulah takdirnya
dari dulu
waktu bayi di Blora
selalu begitu
jelas tertera
pilihan selalu ada
itu rahasia
melihat yang berlaga
saling mencela
apakah itu dewasa
mau dibawa ke mana
ini negara dan bangsa
menuju porak poranda?
(harapannya
cepat lepas landas
ekonomi tetap di jalannya
meski politik memanas!)
*08062014.07:05.-
18.
kenangan
terbangkitkan
sang nelayan
dalam kegelisahan
mencari kerang
tak lagi laku
jadi gamang
bertopang dagu
apa harus selalu
menangkap bandeng
jadi "wong gendheng"?
tidaklah begitu
seharusnya seimbang
antara gelap dan terang
betapa indah melihat kakekku
tersenyum cerah mengisap cerutu.
(meski hanya nelayan
hidup berkecukupan!
selama berbahagia di tempatmu
lupakan saja perjuangan berat cucumu!)
*i08062014.07:18.-
19.
pikiran kacau
untung, mulut tidak meracau
diterima saja?
karena memang sudah renta?
mungkin terlalu letih
mungkin karena hati pedih
ada yang gagal diperjuangkan
ada yang hanya bisa diangan-angankan
berusaha tetap bahagia
tetapi itu hanya pura-pura
tak pernah sekata seia
terlalu banyak mengalah jua
ada beban
yang tak tertahankan
tak bisa dilupakan
karena neraka diancamkan.
(haruskah berpaling
agar diri jadi puing
atau bunuh diri saja
mengakhiri semuanya?)
*Margatani09062014.11:35.-
20.
malam ini
aku mencapai
cahaya biru
apakah ini
cermin capai
tak peduli tentu
bagi orang renta
hidup ikhlas saja
bila ikatan
sudah menjadi beban
sebaiknya bebaskan diri
mencari jalan sendiri
aturan dibuat
untuk bikin tentram
bukan untuk mencengkeram
itu pikiran sehat
entah bila sudah gila
dan mabuk taat belaka.
*TelukAngsan10062014.23:29.-
Posting Komentar