Home » » Al-Qur'an sebagai Inspirasi Musik Hugenoten dari Al-Fatihah

Al-Qur'an sebagai Inspirasi Musik Hugenoten dari Al-Fatihah

Written By Unknown on Kamis, 31 Oktober 2013 | 15.19

Al-Qur'an sebagai Inspirasi Musik Hugenoten dari AL-Fatihah

MUSIK apa yang paling indah dalam Islam? Tak pelak lagi itu adalah alunan tilawatil (seni baca) Al-Qurän.

Tak kurang dari pengarah musik gereja dari Jerman Prof. Dr. Emil Naumann menyatakan, “Kalau orang membicarakan Islam sebagai agama, ia berarti membicarakan institusi musik. Pada waktu Nabi Muhammad s.a.w. menerima wahyu Tuhan, diceritakannya kepada para sahabatnya, bahwa bunyi wahyu itu didengarnya bagai bunyi lonceng.”

“Wahyu itu dikumpulkan oleh para sahabat Nabi s.a.w. dan terkumpul lengkap menjadi Al-Qurän yang tidak boleh dibaca sebagai buku biasa. Perindahlah Al-Qurän dengan suaramu, perintah Nabi Muhammad s.a.w. ... Al-Qurän menimbulkan nyanyian dan musik yang amat indah, agaknya seindah bunyi musik yang dikatakan Nabi s.a.w. sebagai bunyi ketika ayat-ayat itu diturunkan,” katanya pula.
Al-Qurän memang merupakan sumber ilham musik, tidak hanya bagi kaum muslimin, melainkan juga bagi pemeluk agama lain.

Pertunjukan sandiwara musikal Hugenoten menggemparkan penonton di daratan Eropa pada abad ke-19. Belum pernah ada ciptaan musik sebelumnya yang bernilai setinggi itu. Klimaks keindahan tonil karangan Meyerbeer itu terletak pada babak ketiga. Malam sunyi yang tenang dipecahkan oleh rasa mengharu biru yang ditimbulkan oleh nyanyian tenor penjaga malam.

Para kritisi pun berusaha sekuat tenaga menelusuri sumber inspirasi sandiwara itu. William Lane, orang Inggris, serta Villateau dan de la Borde, orang Perancis, berkunjung ke berbagai negeri Islam di Timur Tengah. Berbagai kafilah Arab yang melintasi Sahara luas pun diikutinya. Akhirnya, mereka berhasil menguakkan rahasia keberhasilan Meyerbeer.

Pada tengah malam yang suci di dusun kecil Mesir di Syracusaa, William Lane dan kedua kawannya mendengarkan seorang anak membaca surat Al-Fatihah (Pembukaan). Mereka merasa musik itulah yang mereka dengar tatkala amereka melihat Hugenoten ciptaan Meyerbeer. Mereka pun menyalin lantunan Al-Fatihah itu dalam bentuk not musik.

Sesudah mempelajarinya, mereka pun yakin, nyanyian penjaga malam ciptaan Meyerbeer itu musik Al-Qurän yang ditukar kata-katanya belaka. (*/M-1)
Share this article :

Posting Komentar

Translate

Selamat Datang di Sanggar Jangka Langit

JANGKA LANGIT

Pengikut

Popular post

 
Support : Creating Website | Jangka-Langit | Martin
Copyright © 2013. JANGKA LANGIT - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Jangka-Langit
Proudly powered by Jangka-Langit