Home » » SAJAK-SAJAK “KARUNIA MALAM” (Bagian Keempat)

SAJAK-SAJAK “KARUNIA MALAM” (Bagian Keempat)

Written By Unknown on Rabu, 16 Oktober 2013 | 15.39

16.

telah kuletakkan diriku
melekat rapat sebagai duli
tanpa mengingat dari mana asalku
apakah kamu dapat memahami?

manusia tak seharusnya terperingkat
meski orang bilang sekali lalat tetap lalat
bukan tidak ada maksudnya dia diciptakan
sebagai rahmat bagi manusia punya kehidupan

lalat dikaruniai oleh Penciptanya mata lensa ganda
dapat melihat jauh lebih banyak ketimbang manusia
demikianlah pula kecerdasan, tak hanya otak belaka
benak hanyalah pusat koordinasi dari cerdas semesta

ke luar otak terhubungkan dengan Sang Maha Pencipta
ke dalam dia berhubungan dengan segala alat perasa
karena itu, kecerdasan terbagi dua kononnya
agar manusia memahami dari mana asalnya.

*JalaArt.30062013.13:21.-


17.

jelang subuh ini
di rumah sempit ini
kebahagiaanku "kumplit"
hilanglah segala pahit

Si Bungsu... ada
Si Tengah... ada
Si Sulung... ada
tampan semuanya

sibuk dengan dunianya
menikmati hening malam
sibuk bersaing dalam karya
di bawah pohon mempelam

mungkin hanya aku yang cemas
karena seminggu belum keramas
rambut pun seperti buta gimbal
atau seperti lahan habis dikrakal.

(ada yang sibuk menggerakkan biji tasbih
agar semua derita dan nestapa lekas tersulih!)

*JalaArt.03072013.02:57.-


18.

cuma ada tahu
nasi putih, dan kecap
jangan meratap
orang lain makan batu

sepuluh tahun ini
tak beli baju baru
masih tersetrika rapi
apa memang perlu?

hanya orang picik
yang nilai tampilanmu
pada masa tuamu
masa masih melirik?

ayo, senyum
bunga masih menguntum
panjatkan seribu do'a
semuanya baik-baik saja.

(besok harus pergi jauh
istirahat, biar tak berpeluh!)

*JalaArt.04072013.20:55.-


19.

pikiran berjalan sendiri
saat mata terlena
lewat berlatih belaka
saat bangun, dicatati

tak 'da mustahil bagimu
alah bisa karena biasa
mimpi itu tidaklah semu
merupakan gerak pikiran juga

sering sakit hanyalah jeda
untuk membekukan gejala
menalikannya secara teori
agar ilmu tidak terkebiri

bersemadi di tengah gaduh
juga tantangan akan "kawruh"
melatih rasa bekerja kapan saja
di mana pun terjadi fenomena.

("crowd" akan menghilang
ketika kamu tak bimbang
hanya manusia terkuasai manja
memilih-milih tempat bertapa!)

*JalaArt.08072013.01:51.-


20.

sakit hanyalah istirahat
ketika pikiran memberat
apalagi terdera faktor usia
kamu tak lagi bisa menawarnya

pikiran tak mungkin terus mengaret
ada masanya menjadi begitu seret
perlu pelumas agar bisa melontarkan
bagai pegas hasil olahan menyegarkan

bahkan juga catatan buruk kegagalan
untuk menempelak diri agar tak pongah
hidup ini senantiasa begitu, kawan
yang penting diri ini tak lagi lengah

singkirkan segala rasa takut
jangan lari bagai pengecut
apa guna peredam kejut
bila bukan untuk cambuk lecut?

*JalaArt.08072013.02:27.-
Share this article :

Posting Komentar

Translate

Selamat Datang di Sanggar Jangka Langit

JANGKA LANGIT

Pengikut

Popular post

 
Support : Creating Website | Jangka-Langit | Martin
Copyright © 2013. JANGKA LANGIT - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Jangka-Langit
Proudly powered by Jangka-Langit