sikap tergantung lakon
jadi Togog atau Semar
seperti main "dakon"
selalu ada bagian samar
tidak pernah minta jadi apa
tahu-tahu saja sudah dicap
tidak pernah milih jenis sotonya
tahu-tahu sudah kebanyakan kecap
untung, dari bayi terlatih
makan nasi putih garam kotak
hidup tidak dapat memilih
di mana takdir diri terletak
bila jadi Togog, berbahasa gelap
jadi Sang Hyang Ismaya, kentut saja
senjata pamungkasnya memang mantap
meski diri didapuk jadi rakyat jelata.
(bila terpaksa jadi Cakil
bukankah "jail methakil"?
begitu saja tak paham
apa minta di-"gendam"?)
SSLawanArus47.JalaArt21112013.00:48.-
Posting Komentar