SAJAK-SAJAK “MELAWAN ARUS” (Bagian Keenam)
(untukmu, kamu tahu!)
26.
kepala kian memberat
sudah sampaikah ke titik batas
antara dunia dan akhirat?
masih banyak yang belum terlepas
ikatan yang menjemukan
tali yang tak lagi hangat
hanya pemaksaan kemauan
tidak saling mengikat
aku dikalahkan oleh ajaran
juga oleh kenyataan
tubuh telah menjadi rentan
entah sampai kapan bisa bertahan
syaraf telah menjadi begitu lemah
tak semua zat hidup dapat diolah
jalan pun kian terengah-engah
untung, masih ada satu teman ramah.
*14112013.04:18.-
27.
ada yang bikin bangga
ada yang berani unjuk dada
tak lagi bak kerbau dicocok hidung
itulah perlindungan Yang Maha Agung
ini hanya dunia lain
boleh jadi cuma main-main
tetap saja ada risiko layu
fitnah yang rada-rada "kemayu"
betapa tidak, banyak topeng
pada wajah yang aslinya bopeng
tapi, meski harus hati-hati
tidak perlu main sembunyi
hadapi saja dengan bulat tekat
juga dengan sepenuh berani
"surå dirå jåyå ning rat
lebur déning pangastuti".
*14112013.09:28.-
28.
kalah bagiku sudah biasa
menang itu baru luar biasa
tapi, aku tak pernah menang
dengan cara yang curang
meski di kepalaku ukur punya deret
tapi hidupku menuju prestasi
senantiasa hitung punya deret
tak ada sistem bajing melompati
kalah-menang bergantian
itulah lumrah kehidupan
bahkan saat terjadi
hampir setiap hari
hidup sekeras itu
sering aku alami
jadi kenapa aku tak berani?
berjuang sampai titik darah terakhir tentu!
*14112013.16:38.-
29.
hujan tak mendinginkan
hati yang tertekan
masih tak bisa memilah
mana yang harus diberat-sebelah
mestinya bekerja
menghasilkan uang
agar tak dihina
dan diremehkan orang
tapi, aku hanya manusia
yang teranggap hukum biasa
bukan insan istimewa
apalagi, makhluk luar biasa
musuh terbesar itu
memang diri sendiri
masih bermain tentu
sampai lupa diri.
*14112013.18:57.-
30.
manis lagu
tak menjernihkan
luka berhiaskan
darah beku
masih nyeri
kian terasa
hilang seri
cuma duka
itu sebabnya
butuh teman
agar tak terasa
sendirian!
(sesepi apa pun
takkan jadi penyamun
kian yakin patik
manusia hakikatnya baik!)
*JalaArt14112013.20:12.-
SAJAK-SAJAK “MELAWAN ARUS” (Bagian Keenam)
Written By Madani on Kamis, 14 November 2013 | 11.08
Label:
puisi
Posting Komentar