SAJAK-SAJAK “MELAWAN ARUS” (Bagian Kelima)
(untukmu, kamu tahu!)
21.
aku suka pamer
kecuali satu
tak sembarang bisa "dilèr"
membeber-beber malu
manusia tidak akan sempurna
meski sudah baca buku sejuta
sudah ada dalam diri kelemahan
yang takkan terkikis sepanjang zaman
aku memang suka pamer sedih
yang bisa menggurat dalam, pedih
bahkan juga merintih-rintih
tak sekadar untuk bohong putih
sedih itu pertanda masalah
yang harus diselesaikan
itu sebabnya harus dibentangkan
agar terselesaikan secara lumrah.
(bila kamu kenal dirimu
kamu akan kenali Tuhanmu!)
*13112013.23:43.-
22.
sebatang rokok
segelas cola
segenggam duka
begitu menohok
rokok berbahaya
aku tak mati-mati juga
sudah lama kucari mati
sudah lama aku menanti
orang lain takut mati
aku sungguh rindu mati
mati bagiku pembebasan
dari segala kedukaan
betapa penjajahan
menjauhkan kebebasan
membuat diri terbelenggu
sampai tak bisa "belagu".
(berontak itu enak
menandakan kita berotak!)
*13112013.23:52.-
23.
ingin melepaskan
segala beban
untuk meluruskan
kemauan
mana bisa begitu
soal datang sendiri
kemampuan terkebiri
sampai ke jalan buntu
bila sampai besok
belum juga terkait
haruskah masuk rumah sakit?
jalan pun sudah terseok-seok
ongkos berobat mahal
juga takut jadi tumbal
aku ini sangat miskin binti rudin
tapi tak kebagian beras raskin.
*14112013.00:02.-
24.
kesemutan
nyeri
keringatan
ingin lari
menembus malam
merambah hutan
rimba ketakutan
berselimut kelam
hunjamkan pedang
sampai ke hulu
kematian menjelang
masih ditunggu
darah berlelehan
dari luka siksa
coba bersitahan
bahkan kian terasa.
(ngeri
sampai ke ulu hati!)
*14112013.00:14.-
25.
dalam rimba kegelapan
masih ada secercah sinar
tapi bila cuma disalahkan
orang akan kian tersasar
tersasar dalam sadar
mencari jalan keluar
yang lain dari yang lain
agar hati tak terpilin
selalu ada jalan ketiga
ketika yang dua tak terbuka
itulah kebebasan manusia
pemberian dari Penciptaknya
memeluk kegilaan
memelihara cuai
menuju keabadian
dalam akrab damai.
("iki jaman édan
nèk ora ngédan, ora keduman!")
*JalaArt14112013.00:25.-
SAJAK-SAJAK “MELAWAN ARUS” (Bagian Kelima)
Written By Madani on Kamis, 14 November 2013 | 11.00
Label:
puisi
Posting Komentar