Home » » SAJAK-SAJAK “PERLAWANAN” (Bagian Keenam)

SAJAK-SAJAK “PERLAWANAN” (Bagian Keenam)

Written By Unknown on Minggu, 13 April 2014 | 08.34

(ketika kembali ke titik nol)

26.

merasa hidup susah
hanya bisa tabah
bercerita apa adanya
tanpa menutupi-nutupinya

betapa munafik
manusia yang menampik
ujian yang diterimanya
bila bisa, tak ditolong, tak apa-apa

teman sejati itu
teman saat duka
teman dalam suka
itu tukang geragot saja

ketika bangkrut
semoga orang takut
diri seakan jadi kuman
yang bahkan dipandang setan.

(ingin rasanya aku tertawa
betapa picik itu jenis manusia!)

*12042014.21:40.-


27.

ini kisah hati yang sakit
dibuang seakan berpenyakit
menularkan kuman
yang begitu menakutkan

sendiri itu asyik
tak perlu lagi munafik
mau belajar menerima
takdir apa adanya

jangan bilang tak ikhtiar
sudah berbuat
sampai letih melekat
yang diperoleh cuma sekadar

sumpal bagi perut lapar
bukannya tidak bersyukur
hanya jengkel terhadap mereka yang setia
ketika semuanya serba ada saja!

(boleh kan aku tertawa
terhadap orang yang begitu rupa?)

*12042014.21:53.-


28.

tak lagi penting
tak lagi pening
menggila saja
cuai saja

menikmati irama hati
timbul tenggelam
baik putih maupun hitam
diciptakan untuk dimengerti

menanggung
orang lain punya salah
cuma bisa bingung
apalagi telah mati langkah

menebus dengan neraka
mau tak mau diterima
tentu terus ikhtiar
agar mimpi buruk buyar.

(andaikan masih mampu
akan kumanjakan kamu!)

*13042014.08:02.-


29.

menata rasa
mengguratkan pena
mengaduk dendam
agar tak melempam

yang dirundung malang
manfaatkan kemarahan
'tuk meramu ciptaan
agar hidup gemilang

memacu kuda
menaklukkan kembara
tanpa target
asal saja mencet

yang penting
mencuci hati
agar tak mati
dan tetap bening.

(haruskah minta tolong makhluk astral
agar bisa mengendalikan keinginan nakal?)

*13042014.10:51.-


30.

maaf, aku telah bertanya
yang tidak semestinya
dunia ini memang bundar
suka bikin orang tersasar

aku takkan bertanya lagi
bahkan saat malam
telah berganti jadi pagi
bangkit dari kelam

menjamah kekejaman
dari inti pergaulan
kini aku mengerti
betapa keras hidup-mati

biasanya selalu ada jalan
'tuk capai yang aku ingin
terbang bersama angin
menjaga keseimbangan.

(mungkin benar apa katamu
bahwa aku yang harus menunggumu!)

*SanggarJangkaLangit13042014.14:08.-
Share this article :

Posting Komentar

Translate

Selamat Datang di Sanggar Jangka Langit

JANGKA LANGIT

Pengikut

Popular post

 
Support : Creating Website | Jangka-Langit | Martin
Copyright © 2013. JANGKA LANGIT - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Jangka-Langit
Proudly powered by Jangka-Langit