(ketika terpaksa mencari jalan lain)
31.
ada kemarahan
tak terkendalikan
sampai lupa mengalah
pembuluh darah bisa pecah
uang selalu membungkam
nyala kebebasan jadi suram
ketika bersikukuh begitu
malah dituduh kepala batu
sejarah harus fakta
tidak boleh hanya
yang baik-baik saja
hilang nilai pelajarannya
bila kamu
bertanya tentang aku
kapan mengalah aku
ada waktunya tentu.
(itulah gunanya teman
senasib sependeritaan!)
*14042014.16:51.-
32.
begitu mudah memesona
orang agar jatuh cinta
apa bisa hanya begitu
tanpa buang-buang waktu?
ada konsep yang mengikat
dan aku sudah tidak kuat
menjadi manusia seperti itu
hanya sisa juanglah aku
hanya kesabaran dan bayangan
tanpa peduli akan jadi kenyaraan
menerima bahagia dari persahabatan
yang tulus dan tanpa pembayaran
carilah aku bila kamu berduka
telefonlah aku bila kamu dianiaya
aku akan tetap mampu menemanimu
tidak akan pernah menjadi jemu.
(yang sudah lewat biarlah lewat
tak usah kondisi dibikin gawat!)
*14042014.17:22.-
33.
langit sudah hitam
hanya pandangan
tidak kelihatan
tertutup geram
gembala sudah pulang
langsung ke belakang
bersama si binatang
memandang gemintang
masih bertanya juga
tentang adil bijaksana
masih suka membeda
belum lagi sewarna
tak mungkin bisa
melihat ke dalam jiwa
tak ada warna di sana
yang memisahkan antarmanusia.
*14042014.18:39.-
34.
menghadap air
terbaca getir
tak perlu kuatir
ada auman petir
masih berani
melawan pasti
dalam nurani
yang ada mati
jangan salah sangka
yang mati itu kebebasan
percaya pakai logika
keyakinan bukan pemaksaan
bagiku, patuh itu mati
hanya pikiran beku
tak dapat mengisi hati
kecuali dengan dinamika palsu.
(tak penting bagiku
janji manis dan ancaman menakutkan itu!)
*14042014.19:52.-
35.
kembara malam
pemulung maya
terlalu "ngaya"
melawan demam
tanpa awan
hanya angin
tetap melawan
me-"nanting" ingin
ada yang diasah
justru agar tumpul
pembodohan lumrah
sejak era stambul
bagaimana tak melawan
bagaimana bisa diam
atas nama ketakutan
manusia dibikin melempam.
(ayo, angkat pena
tak sekadar melawan lupa!)
*SanggarJangkaLangit15042014.0 0:40.-
ada kemarahan
tak terkendalikan
sampai lupa mengalah
pembuluh darah bisa pecah
uang selalu membungkam
nyala kebebasan jadi suram
ketika bersikukuh begitu
malah dituduh kepala batu
sejarah harus fakta
tidak boleh hanya
yang baik-baik saja
hilang nilai pelajarannya
bila kamu
bertanya tentang aku
kapan mengalah aku
ada waktunya tentu.
(itulah gunanya teman
senasib sependeritaan!)
*14042014.16:51.-
32.
begitu mudah memesona
orang agar jatuh cinta
apa bisa hanya begitu
tanpa buang-buang waktu?
ada konsep yang mengikat
dan aku sudah tidak kuat
menjadi manusia seperti itu
hanya sisa juanglah aku
hanya kesabaran dan bayangan
tanpa peduli akan jadi kenyaraan
menerima bahagia dari persahabatan
yang tulus dan tanpa pembayaran
carilah aku bila kamu berduka
telefonlah aku bila kamu dianiaya
aku akan tetap mampu menemanimu
tidak akan pernah menjadi jemu.
(yang sudah lewat biarlah lewat
tak usah kondisi dibikin gawat!)
*14042014.17:22.-
33.
langit sudah hitam
hanya pandangan
tidak kelihatan
tertutup geram
gembala sudah pulang
langsung ke belakang
bersama si binatang
memandang gemintang
masih bertanya juga
tentang adil bijaksana
masih suka membeda
belum lagi sewarna
tak mungkin bisa
melihat ke dalam jiwa
tak ada warna di sana
yang memisahkan antarmanusia.
*14042014.18:39.-
34.
menghadap air
terbaca getir
tak perlu kuatir
ada auman petir
masih berani
melawan pasti
dalam nurani
yang ada mati
jangan salah sangka
yang mati itu kebebasan
percaya pakai logika
keyakinan bukan pemaksaan
bagiku, patuh itu mati
hanya pikiran beku
tak dapat mengisi hati
kecuali dengan dinamika palsu.
(tak penting bagiku
janji manis dan ancaman menakutkan itu!)
*14042014.19:52.-
35.
kembara malam
pemulung maya
terlalu "ngaya"
melawan demam
tanpa awan
hanya angin
tetap melawan
me-"nanting" ingin
ada yang diasah
justru agar tumpul
pembodohan lumrah
sejak era stambul
bagaimana tak melawan
bagaimana bisa diam
atas nama ketakutan
manusia dibikin melempam.
(ayo, angkat pena
tak sekadar melawan lupa!)
*SanggarJangkaLangit15042014.0
Posting Komentar