(ketika hidup harus berlanjut)
31.
apa pun terjadi
hidup berlanjut
mari berjuang lagi
agar tak terhanyut
dalam kecut
dan kalut
pedih itu hanya cobaan
getir itu hanya tantangan
begitulah perjuangan
berkerikil runcing
membuat pusing
tapi harus dirampungkan
siapa yang harus menyelesaikan
kecuali kita sendiri
tak usah hapus kekecewaan
anggaplah itu hiasan mawar yang berduri.
(sekali berjuang, tetap berjuang
maju terus, mundur pun pantang
bila pedih dan getir dikunyah
bak kacang telur rasa renyah!)
*02052014.07:20.-
32.
tamanmu kian ramai
apakah itu badai?
pasti tidak demikian halnya
itulah sebenar-benarnya karunia
nikmatilah bersama-sama
senyampang masih bisa
apa yang dicari,
kecuali
gelombang
air sungai Tiangkang
yang depan
didorong oleh yang belakangan
hitam atau putih
semuanya penghilang pedih
bila pun masih ada air mata
itulah air mata bahagia
selamat ya
selamat atas berkah-Nya
aku dan kamu
entah apakah
akan bertemu
aku cuma bisa pasrah
tidak penting itu
anggap saja bonus tentu.
*TelukAngsan14052014.06:15.-
33.
di tanah ini
aku punya impian
bukan bersendiri
melainkan dalam kebersamaan
masih jauh
meski tenaga penuh
tak mungkin jenuh
mengusap peluh
dalam jurang nestapa
kita jalin bersama
senasib sepenanggungan
menikmati arti perjuangan
betapa kasih kita
akan tetap merebak
tak hanya di dalam sajak
melainkan dalam hidup nyata.
*21052014.03:37.-
34.
apakah penting
kalah atau menang
ketika usia sudah genting
dan tak lagi gamang?
tak lagi mencari benar
tapi sudah bertanya
apa dasarnya benar
menohok ke dasar sumbernya
enak saja
orang bicara
ini benar
itu benar
benar bagi siapa?
apa hanya baginya?
ataukah untuk semua?
di mana keadilannya?
*22052014.16:13.-
35.
senantiasa ada
keletihan terjaga
terkuasai mimpi
angan-angan diri
hilang sabar
terhina sasar
terpelintir bangga
apa nikmatnya?
lebih enak minggir
tanpa kuatir
apalagi ketar-ketir
tidak tergelincir
seimbang selalu
pada titik tumpu
tak mungkin goyang
apalagi terguncang.
*GriyaCiptadi22052014.19:12.-
31.
apa pun terjadi
hidup berlanjut
mari berjuang lagi
agar tak terhanyut
dalam kecut
dan kalut
pedih itu hanya cobaan
getir itu hanya tantangan
begitulah perjuangan
berkerikil runcing
membuat pusing
tapi harus dirampungkan
siapa yang harus menyelesaikan
kecuali kita sendiri
tak usah hapus kekecewaan
anggaplah itu hiasan mawar yang berduri.
(sekali berjuang, tetap berjuang
maju terus, mundur pun pantang
bila pedih dan getir dikunyah
bak kacang telur rasa renyah!)
*02052014.07:20.-
32.
tamanmu kian ramai
apakah itu badai?
pasti tidak demikian halnya
itulah sebenar-benarnya karunia
nikmatilah bersama-sama
senyampang masih bisa
apa yang dicari,
kecuali
gelombang
air sungai Tiangkang
yang depan
didorong oleh yang belakangan
hitam atau putih
semuanya penghilang pedih
bila pun masih ada air mata
itulah air mata bahagia
selamat ya
selamat atas berkah-Nya
aku dan kamu
entah apakah
akan bertemu
aku cuma bisa pasrah
tidak penting itu
anggap saja bonus tentu.
*TelukAngsan14052014.06:15.-
33.
di tanah ini
aku punya impian
bukan bersendiri
melainkan dalam kebersamaan
masih jauh
meski tenaga penuh
tak mungkin jenuh
mengusap peluh
dalam jurang nestapa
kita jalin bersama
senasib sepenanggungan
menikmati arti perjuangan
betapa kasih kita
akan tetap merebak
tak hanya di dalam sajak
melainkan dalam hidup nyata.
*21052014.03:37.-
34.
apakah penting
kalah atau menang
ketika usia sudah genting
dan tak lagi gamang?
tak lagi mencari benar
tapi sudah bertanya
apa dasarnya benar
menohok ke dasar sumbernya
enak saja
orang bicara
ini benar
itu benar
benar bagi siapa?
apa hanya baginya?
ataukah untuk semua?
di mana keadilannya?
*22052014.16:13.-
35.
senantiasa ada
keletihan terjaga
terkuasai mimpi
angan-angan diri
hilang sabar
terhina sasar
terpelintir bangga
apa nikmatnya?
lebih enak minggir
tanpa kuatir
apalagi ketar-ketir
tidak tergelincir
seimbang selalu
pada titik tumpu
tak mungkin goyang
apalagi terguncang.
*GriyaCiptadi22052014.19:12.-
Posting Komentar