Home » , » (Ingat Film) “JEMBATAN: KENANGAN PANJANG”

(Ingat Film) “JEMBATAN: KENANGAN PANJANG”

Written By Madani on Jumat, 23 Mei 2014 | 09.31


NGOPI KOTHOK DEPAN Bengkel Laksana senantiasa memberikan banyak nuansa --perbedaan tipis-- akan kehidupan. Lokasinya di pertengahan jalan dari depan Stasiun Cepu ke Simpang Tujuh di Jalan Ronggolawé, kota minyak itu.

Habis subuh itu, aku dan adik iparku jalan kaki untuk mengawetkan usia, ketika tubuh kami yang renta sudah terlalu layu pada awal umur 70 tahunan. Kami melintasi tepi rel baru ganda hingga jembatannya. Di antara kami, ada banyak kesamaan, tapi juga ada banyak perbedaan.

Ada yang mengikat kami ketika perbedaan dan kesamaan itu diuntai dalam percakapan berkala yang seakan-akan tidak akan pernah membosankan. Kami berusaha saling mengerti, bersepaham, akan betapa banyak beban kehidupan. Juga bahagia yang ditimbulkannya.

Jembatan itulah tema yang kami perbincangkan hari itu. Tentu saja tidak hanya jembatan rel ganda yang melintasi Bengawan Sålå di antara Dusun Cepu Kidul, Desa Cepu, Kecamatan Cepu, Kabupatèn Blora, Jåwå Tengah, dan Dusun Dengok Kidul, Desa Dengok, Kecamatan Padangan, Kabupatèn Bojonegoro, Jåwå Timur.

Banyak kenangan yang senantiasa muncul dari percakapan itu. Sebagian besar sedang aku susun menjadi buku “Sejarah Bojonegoro” yang entah akan menjadi berapa jilid nanti. Yang sudah aku cetak coba baru jilid pertama: Bojonegoro pada Era Prasejarah dan Zaman Kunå.

Kembali ke tema jembatan. Dua film Hollywood kenangan kami perbincangkan hari itu di antara kepulan kopi kothok panas yang harus dituang ke lèpèk agar bisa menjadi tegukan pertama yang nikmat.

Adik iparku itu teringatkan akan film The Cassandra Crossing karya sutradara George Pan Cosmatos. Bintangnya: Sophia Loren, Richard Harris, Burt Lancaster, Martin Sheen, O.J. Simpson, Lee Strasberg, dan Ava Gardner. Jangan kaget, ini film produksi Inggris pada tahun 1976.

Ini film tentang wabah lintasnegara, aparat militer yang berusaha mengamankannya, serta teroris yang berusaha menggagalkan misi itu. Kisah ini dijalin dengan hubungan istri pedagang senjata dengan pedagang heroin yang sedang diburu oleh agen Biro Penyidikan Federal (FBI) yang menyamar sebagai pendeta.

Jembatan yang digunakan dalam syuting ialah Garabit Viaduct di Prancis selatan, yang dibangun mulai pada tahun 1880 sampai dengan tahun 1884 oleh Gustave Eiffel, yang kemudian membangun Menara Eiffel.

Aku sendiri ingat film The Bridge on the River Kwai karya sutradara David Lean. Ini produksi Inggris tahun 1957. Pada Perang Dunia II, tentara Inggris yang ditawan tiba di lokasi penjara di Birma (kini: Myanmar) barat.

Komandan bala tentara Jepang di sana ialah Kolonel Saito (diperankan oleh Sessue Hayakawa). Ia menyuruh tawanan itu membangun jembatan kereta api di atas Sungai Kwai. Letnan Kolonel Nicholson (Alec Guinness) mengingatkan Saito bahwa Konvensi Jeneva mengecualikan perwira dari pekerjaan semacam itu.

Pemain yang lain ialah William Holden dan Jack Hawkins. Film ini disyut di Sri Lanka. Jembatan yang dipakai berada dekat Kitulgala.

Film ini dipuji kritisi hampir sejagat,meraih tujuh Piala Oscar atau Academy Awards, termasuk untuk film terbaik, pada pemberian penghargaan tersebut yang ke-30. Pada tahun 1997, film ini dinilai penting baik dari sudut pandang “kebudayaan,sejarah, dan keindahan”; Karena itu, dia dipilih untuk dilestarikan dalam the United States Library of Congress National Film Registry.

Begitulah kami bila sudah berbincang. Bila dibiarkan, pembicaraan bisa melantur ke mana-mana, bahkan dapat sampai ke wilayah yang mungkin jarang terjangkau oleh pemikiran manusia normal. Salam.

(MMeSeM/23052014.01:59-07:26)
Share this article :

Posting Komentar

Translate

Selamat Datang di Sanggar Jangka Langit

JANGKA LANGIT

Pengikut

Popular post

 
Support : Creating Website | Jangka-Langit | Martin
Copyright © 2013. JANGKA LANGIT - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Jangka-Langit
Proudly powered by Jangka-Langit