Home » » SAJAK-SAJAK “MENUJU TENTRAM” (Bagian Kedua)

SAJAK-SAJAK “MENUJU TENTRAM” (Bagian Kedua)

Written By Madani on Senin, 05 Mei 2014 | 08.20

(genaplah bahagia itu)


6.

harus ada
tempat sembunyi
'tuk bersendiri
biar leluasa

tak semua
bisa sama
tentu ada beda
antar-kepala

tentu saja
masih ada
yang menyalah
karena tak lumrah

kemerdekaan
bukan tak terbatas
tapi perbedaan
tak boleh diretas.

(kesalahan bisa terjadi
karena ada yang tersembunyi!)

*20042014.18:13.-


7.

yang tersisa
hanya muak
ketika suara
telah bikin pekak

begitu riuh
suara runtuh
entah siapa
penyebabnya

ada uang
ditebar sayang
entah macam apa
itu angkat suara

hanya menunggu
tanda tanya
bikin terpaku
kasihan Bunda.

*20042014.21:17.-


8.

hanya desau angin
yang meniup dingin
tak ada kabar
bikin hati samar

tak duga-duga
tebak saja
menunggu bintang
dari yang tersayang?

semoga begitu
asa selalu
ikut cemas
hari lepas

putih
merah
sedih
pasrah.

(pasti akan tiba
bila sudah masanya!)

*20042014.22:51.-


9.

ada yang datang
ada yang pergi
tinggal batang
berdiri sendiri

jadi, punya apa?
kenangan saja
pahit manis
tergigit menangis

ada
yang tetap ada
pena
nalar dan sukma

juga air
selalu mengalir
ke bawah
sebelum hijrah.

*04052014.21:02.-


10.

betapa lega
dengar kabarnya
semuanya
baik-baik saja

merasa
ikut memilikinya
membuat bahagia
apalagi... coba?

Tuhan
selalu punya cara
dengan tangan-Nya
penuh keajaiban

bahagiaku ini
tak perlu dibeli
tak bisa dijual
apalagi mahal.

(karunia
bisa lewat
apa saja
betapa nikmat!)

*TelukAngsan04052014.22:49.-


Share this article :

Posting Komentar

Translate

Selamat Datang di Sanggar Jangka Langit

JANGKA LANGIT

Pengikut

Popular post

 
Support : Creating Website | Jangka-Langit | Martin
Copyright © 2013. JANGKA LANGIT - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Jangka-Langit
Proudly powered by Jangka-Langit