(ketika rasa mengosong)
46.
melihat
tapi tak terpikat
merenung
tapi tak tercenung
sunyata
kosong tapi nyata
melumer
tapi tidak pamer
berhenti
tapi wanti-wanti
mengawas
penuh rasa mawas
berpikir
dalam energi mengalir
bekerja
tanpa perlu jeda.
(puji Tuhan
yang selalu memanjakan
usaha membukakan
yang senantiasa dirahasiakan.)
*05072014.22:20.-
47.
tak ada lagi
tempat sembunyi
semuanya terbuka
harus ke mana?
sembunyi hakiki
ada dalam nurani
yang begitu pasrah
tanpa bisa digoyah
tenang dalam ramai
tenang dalam damai
di atas arus sungai
bahkan hujan rinai
lupakan perang
lupakan garang
tanpa teriak
tetap berontak.
*06072014.01:06.-
48.
tahu diri
itu tepatnya
tak mampu lagi
itu alasannya
siapa bisa
terima apa adanya
bocah renta
bau tanah pula
semuanya
serba rahmat
dipikirnya
serba cermat
tapi, siapa tahu
apa yang kanterjadi
semuanya teka-teki
sebelum berlalu.
*06072014.13:56.-
49.
tak berdaya
kecuali nelangsa
tanpa persiapan
hanya perasaan
masih "wong ndesa"
tapi hidup di kota
ingin jujur menulis
tapi dianggap pengemis
terpaksa belajar diam
kebebasan pun terbungkam
apa ukurannya
apa batasannya
perbedaan itu biasa
masalahnya hanya pentas
pasti meninggalkan bekas
kebebasan pun terpaksa sirna.
*06072014.15:58.-
50.
gerimis
menepis
tangis
habis
menderas
melibas
aku tertebas
impas
terkapar
tanpa alas
terkelupas
bubar.
(tak ada pesta
yang tak berakhir
ikhlaskan saja
biar tak kuatir!)
*TelukAngsan06072014.17:17.-
46.
melihat
tapi tak terpikat
merenung
tapi tak tercenung
sunyata
kosong tapi nyata
melumer
tapi tidak pamer
berhenti
tapi wanti-wanti
mengawas
penuh rasa mawas
berpikir
dalam energi mengalir
bekerja
tanpa perlu jeda.
(puji Tuhan
yang selalu memanjakan
usaha membukakan
yang senantiasa dirahasiakan.)
*05072014.22:20.-
47.
tak ada lagi
tempat sembunyi
semuanya terbuka
harus ke mana?
sembunyi hakiki
ada dalam nurani
yang begitu pasrah
tanpa bisa digoyah
tenang dalam ramai
tenang dalam damai
di atas arus sungai
bahkan hujan rinai
lupakan perang
lupakan garang
tanpa teriak
tetap berontak.
*06072014.01:06.-
48.
tahu diri
itu tepatnya
tak mampu lagi
itu alasannya
siapa bisa
terima apa adanya
bocah renta
bau tanah pula
semuanya
serba rahmat
dipikirnya
serba cermat
tapi, siapa tahu
apa yang kanterjadi
semuanya teka-teki
sebelum berlalu.
*06072014.13:56.-
49.
tak berdaya
kecuali nelangsa
tanpa persiapan
hanya perasaan
masih "wong ndesa"
tapi hidup di kota
ingin jujur menulis
tapi dianggap pengemis
terpaksa belajar diam
kebebasan pun terbungkam
apa ukurannya
apa batasannya
perbedaan itu biasa
masalahnya hanya pentas
pasti meninggalkan bekas
kebebasan pun terpaksa sirna.
*06072014.15:58.-
50.
gerimis
menepis
tangis
habis
menderas
melibas
aku tertebas
impas
terkapar
tanpa alas
terkelupas
bubar.
(tak ada pesta
yang tak berakhir
ikhlaskan saja
biar tak kuatir!)
*TelukAngsan06072014.17:17.-
Posting Komentar