Home » » SAJAK-SAJAK “MENUJU TENTRAM” (Bagian Pertama)

SAJAK-SAJAK “MENUJU TENTRAM” (Bagian Pertama)

Written By Madani on Sabtu, 19 April 2014 | 07.45



ketika diri berkaca)

1.

angin senja
menggurat jiwa
lagu lama
menanting sukma


letihku sirna
pedihku meniada
terima kasih
tak lagi sedih


andaikan
bisa bertahan
terus ke depan
membangun lompatan


swaterapi
pengobat hati
penerima takdir
tak lagi kuatir.


(mengalir saja
menikmati belaka!)


*11042014.17:37.-


2.

malam membisu
hati pun beku
bukan dalam arti itu
melainkan tercekam rindu

hanya kepadamu
penunggu
sungai biru
tanpa batas waktu

tengkurap
dalam harap
sesenggukan
akan penantian

impianmu
impianku
akankah nyata
buah derita.

*19042014.19:45.-


3.

selemah apa pun
manusia
ampun
tak bisa dihina begitu saja

ada yang melindungi
ada yang merahmati
begitu adanya
kehidupan dunia

tentu saja ada
manusia yang senantiasa
terundung duka
itu karena mampunya

ada ikhlas
ada rela
hidup berbelas
hidup paripurna.

*19042014.20:08.-


4.

harus seimbang
antara raga dan jiwa
tak boleh timpang
atau... bahaya

tak kaya
itu biasa
apa yang tak pernah dirasakan
semuanya sudah diberikan

bersyukur
dalam kedalaman karma
tafakur
dalam segala uji dan coba

ada hasut
untuk melawan
ayo bertahan
jangan pengecut.

*19042014.20:36.-


5.

coba pikir, apa guna
anak panah dibuat
untuk menggugat
segala yang sia-sia?

hanya sekadar
untuk berburu
agar bertahan hidup
lihatlah bunga mekar
dihinggapi kupu-kupu
pun layu, tak menguncup

begitulah dunia
ada hukumnya
ada mudlarat
ada manfaat

kata Tuhan
segala tergelar di jagat
manusia sila gunakan
untuk jaga sehat.

(masalahnya: keseimbangan
maka jangan hambur-hamburkan!)

*Danita19042014.21:15.-

Share this article :

Posting Komentar

Translate

Selamat Datang di Sanggar Jangka Langit

JANGKA LANGIT

Pengikut

Popular post

 
Support : Creating Website | Jangka-Langit | Martin
Copyright © 2013. JANGKA LANGIT - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Jangka-Langit
Proudly powered by Jangka-Langit